Suferi
Suferi
  • Dec 24, 2021
  • 852

Peran HAPSI Dalam Asian African Youth Government 2021

BOGOR - Asian African Youth Government (AAYG) sudah menyelenggarakan kongres ke-2 Kongres Pemuda Asia Afrika bertajuk 'Collaboration of Asian African Countries against Covid 19 and Beyond' pada 16-19 Desember 2021 di Bandung. Pernyataan itu disampaikan dalam jumpa pers di Perpustakaan Nasional Republik Indonesia, pada awal November 2021 lalu. 

Acara yang rencananya akan melibatkan 52 negara di Asia dan Afrika ini akan diselenggarakan di Gedung Merdeka, Jalan Asia Afrika, Kota Bandung yang terletak di lokasi yang strategis dan memiliki nilai sejarah. Beni Pramula selaku Presiden Pemuda Asia-Afrika mengaku sudah memaksimalkan persiapan kongres, ia mengungkapkan acara akan diawali dengan upacara pembukaan yang akan dihadiri Gubernur Jawa Barat, Menteri Pemuda dan Olahraga, serta duta besar dari Asia dan Afrika. 

Dengan demikian, akan diberikan penghargaan kepada tokoh-tokoh berpengaruh di negara-negara Asia Afrika, dan juga akan dilanjutkan dengan sidang kepanitiaan di Hotel Savoy Homann yang akan menginisiasi keputusan-keputusan yang memiliki urgensi terkait penanganan Covid-19. 

Himpunan Artis Pengusaha Seluruh Indonesia (HAPSI) melihat peluang untuk berkontribusi dalam menyukseskan acara Kongres Pemuda Asia Afrika itu. Mengapa HAPSI berkeinginan berkontribusi dalam acara kongres ini, tak lain karena memiliki dan tujuan dengan HAPSI sendiri. 

AAYG ini semacam platform bagi para pemuda Asia dan Afrika untuk mempromosikan pendekatan berbasis pengetahuan untuk urusan dan hubungan internasional. AAYG memberikan wadah bagi para pemuda dan pemimpin muda mengasah keterampilan yang diperlukan untuk memajukan dan memelihara kesadaran tentang tantangan dan peluang penting di dunia kontemporer kita, dan untuk mengembangkan pengembangan intelektual dan etika dari komunitas mereka masing-masing. 

Sama seperti AAYG, HAPSI sebagai organisasi artis sekaligus pengusaha memiliki pendekatan khusus dalam mempromosikan potensi yang dimiliki Indonesia di kancah dunia. HAPSI memberikan ruang yang disebut organisasi untuk para artis pengusaha dalam mengeksplorasi kemampuan para artis, agar dapat mendukung ekonomi baik di masa sekarang maupun di masa tuanya. 

Bedanya, AAYG ini adalah badan internasional yang unik bagi para pemuda dalam mengambil peran sebagai diplomat dan pemimpin, dengan melihat masalah dan krisis internasional dan berdebat dengan kecerdasan untuk menemukan solusi yang tepat untuk masalah dan mengatasi tantangan negara-negara Asia Afrika. 

Selain membentuk wadah organisasi bersama, para delegasi pemuda Asia Afrika ini juga membuat deklarasi dan merumuskan rekomendasi kepada pemerintah se-Asia dan Afrika. Rekomendasi yang paling penting disampaikan agar negara Asia dan Afrika konsen mengatasi konflik, radikalisme, dan terorisme yang kini melanda. Kemudian juga memperkuat kerja sama pendidikan dan budaya bagi kalangan muda. 

Kongres Pemuda Asia Afrika menyadari bahwa Keragaman etnis, budaya, agama, gender, politik, dan sosial ekonomi kaum muda telah memungkinkan untuk berkontribusi secara positif pada implementasi perumusan dan evaluasi tindakan sebagai strategi dan rencana pembangunan melalui kapasitas kreativitas dan inovasi. 

Oleh karena itu, partisipasi pemuda dalam pembangunan di tingkat masyarakat, lokal, nasional, regional, dan global harus menjadi pilar dan platform yang kuat untuk semua kerangka kerja saat ini untuk pembangunan yang lebih baik. 

Mengingat Sistem Kelompok Utama, sebagaimana dalam dokumen dokumen Konferensi Asia Afrika ke-60 juga mencatat inisiatif koordinasi yang dibuat oleh organisasi-organisasi yang dipimpin pemuda nasional, regional dan global, yakni Pertemuan Koordinasi Internasional Organisasi Pemuda. 

Selain itu, untuk menegaskan bahwa promosi partisipasi yang berarti di Asia dan Afrika, realisasi hak dan pengembangan integral kaum muda merupakan beberapa tantangan besar yang perlu ditangani bersama dengan bidang prioritas Program Aksi Dunia untuk Pemuda (WPAY). 

Meskipun signifikan yang dicapai hal tersebut dengan integrasi sosial kaum muda sejak deklarasi Milenium pada tahun 2000 dan Tahun Pemuda Internasional pertama pada tahun 1985, namun sampai saat ini masih ada banyak tantangan yang menghambat partisipasi inklusif kaum muda. Dengan begitu juga menghambat pembangunan potensi penuh suatu bangsa. 

Untuk itu, Kongres Pemuda Asia Afrika menegaskan kembali pentingnya Program Aksi untuk Pemuda Asia dan Afrika, membantu pemerintah dan program pemuda di semua tingkat melalui rencana dan program yang relevan dan mempertimbangkan kebutuhan mendesak. Untuk mengimplementasikannya secara efektif harus melalui rencana, mekanisme, dan program di semua tingkatan. 

Format pertemuan Kongres Pemuda Asia Afrika yang bekerja sama dengan 52 negara dalam bidang ekonomi di Kota Bandung, Jawa Barat tentunya dapat menjadi wadah bagi pemuda Indonesia dalam beraktualisasi dengan negara-negara di kawasan Asia Afrika. Dalam acara ini, panitia juga mengundang Ketua DPD RI menghadiri acara tersebut. 

Meskipun Ketua DPD RI, AA La Nyalla Mahmud Mattalitti menghadiri Second World Congress Asian African Youth Government 2021 secara virtual di Bandung, namun dia mengajak para pemuda di Benua Asia-Afrika untuk bersama-sama menyiapkan peta jalan dalam menyambut perubahan global. 

Karena itu, La Nyalla berharap Kongres ke-2 Pemuda Asia Afrika kali ini dapat tanpa semangat pemuda untuk berbuat yang lebih konkret dalam menghadapi pandemi ini sesuai tema yang diangkat. Terutama melakukan pemulihan terhadap dampak yang ditimbulkan. Dalam sambutannya La Nyalla irikan adanya biaya ekonomi dan penurunan daya beli masyarakat dunia akibat Covid-19. Kondisi ini disebutnya memicu jumlah krisis dan resesi di dunia. 

demikian, selain masalah-persoalan di atas masih ada beberapa nomor strategi yang memerlukan peran pemuda yang akan dibahas di Kongres Asia Afrika 2021. Seperti program SDG's (Sustainable Development Goals) yang terdiri dari 17 poin yang kesepakatan negara-negara di dunia, dan tidak sedikit negara di Asia dan Afrika menjadikan SDG sebagai landasan dalam pembangun seperti dalam RPJM Indonesia 2020-2024. 

Kongres Pemuda Asia Afrika juga diharapkan dapat berkontribusi khusus dalam kawasan Asia Afrika pada umumnya baik ekonomi, sosial, politik, dan kebudayaan. Selain itu juga dapat berkontribusi dalam pemerataan pendidikan bagi pemuda di Asia dan Afrika. 

Begitu banyak tantangan dan tanggung jawab pemuda dalam mengawal isu-isu strategis di berbagai negara di kawasan Asia Afrika. Dan, partisipasi para pemuda Itulah yang membikin HAPSI harus turut andil dalam pembangunan di tingkat masyarakat, lokal, nasional, regional, bahkan global. Untuk itu, dalam acara AAYG yang diadakan dari tanggal 16-19 Desember kemarin HAPSI telah mengetahui bagaimana kerja sama dan kontribusi perusahaan dalam menyukseskan acara tersebut. 

HAPSI berkesempatan berkontribusi dalam acara AAYG mencoba menampilkan acara fashion show busana tradisional pemuda dunia pada 16 Desember 2021 lalu . Ada misi tersendiri yang dibawakan HAPSI dalam acara ini. Pakaian atau busana dari Benua Asia dan Afrika memiliki ciri khas budaya di masing-masing negaranya. Indonesia dengan keragamannya sudah selayaknya harus memperkenalkan kekayaan yang dimiliki dunia dalam hal pakaian tradisional kepada masyarakat. 

Pakaian tradisional bukan hanya menampilkan baju indah dengan warna-warna meriah. Pakaian tradisional juga jadi suatu identitas negara. Bahkan, dalam satu negara pun, bisa jadi terdapat beberapa macam pakaian tradisional karena adanya perbedaan budaya antara satu wilayah dengan yang lain. 

Indonesia sebagai penyelenggara Kongres ke-2 Pemuda Asia Afrika harus memamerkan apa yang dimiliki oleh kebudayaan Indonesia. Salah satunya dengan keragaman pakaian dari penjuru Nusantara. HAPSI yang di pertengahan November sukses menggelar acara fashion show mencoba menampilkan kembali karya-karya desainer yang sekaligus anggota HAPSI tentunya. Empat kebanggaan Indonesia tersebut adalah Ida Royani, Ida leman, Dimas Mahendra dan saya sendiri. 

acara HAPSI dalam mengisi acara di Kongres Pemuda Asia Afrika ternyata turut diapresiasi oleh Pemerintah Jawa Barat dan Ketua DPD RI AA La Nyalla Mahmud Mattalitti karena HAPSI yang diketuai oleh saya dapat menjadu promotor desainer busana kebanggan Indonesia. 

Saya sendiri sangat bahagia jika upaya yang terus saya lakukan dapat mengharumkan nama Indonesia salah satunya melalui gebrakan karya tradisional Indonesia di mata dunia. Selain fashion show, acara Gala Dinner juga kami meriahkan. Dalam hal ini, HAPSI sangat mendukung apa yang menjadi keputusan dan terobosan yang dicetuskan dalam acara Kongres Pemuda Asia Afrika ini. 

Dengan keikutsertaan HAPSI dalam menyukseskan acara Kongres Pemuda Asia Afrika tentu ada harapan di balik keikutsertaan ini. Kegiatan negara yang dihadiri dan beranggotakan dari berbagai di Asia dan Afrika dapat membantu memperkenalkan Keragaman sosial dan budaya yang tersebar di Indonesia. Selain mengenalkan apa yang dimiliki oleh Keragaman Bangsa Indonesia, acara ini juga dapat lebih memperkenalkan HAPSI baik di kancah nasional internasional. 

Dengan demikian, kiprah HAPSI ke depan akan lebih solid dan berbagai kegiatan dapat dilakukan dengan satu tujuan untuk mengharumkan Indonesia di mata dunia. Hal ini juga membuktikan, empat tahun berdirinya HAPSI sudah mampu menorehkan catatan-catatan gemilang dari setiap kegiatan dan kerja sama yang dilakukan. sebagian besar kegiatan yang dilakukan HAPSI selalu bagaimana caranya menyejahterakan para anggota namun sekaligus memberikan kebermanfaatan kepada negara. 

Saya kira, apa saja yang dapat dicapai HAPSI di empat tahun pertama dapat dikatakan sukses besar sebagai organisasi yang dibuat untuk memberikan wadah dan kesempatan para seniman, seniman, pengusaha yang memiliki cita-cita yang sama. Bagaimana niat yang dipegang hingga saat ini adalah kesejahteraan anggota dan kerja sama dalam membangun Indonesia. 

Lebih dari itu, di tahun selanjutnya HAPSI harus berkembang dengan semangat kepahlawanan untuk mendesain program kerja baik dengan pemerintah maupun non-pemerintah. Ada misi yang diemban di pundak HAPSI sebagai organisasi yang diisi oleh pekerja kreatif dan wirausahawan dalam memberikan warna bagi Indonesia. 

Sumber : Jakarta - Daily.com

Penulis :
Bagikan :

Berita terkait

MENU